Thursday, October 7

Adakah kita seorang pemaaf?

Salam...

(semuga kita menjadi orang yang pemaaf.....)

Seorang Guru taman kanak-kanak telah mengadakan satu "permainan". Si
Guru telah menyuruh tiap-tiap anak muridnya membawa satu beg plastik
transparen bersama dengan beberapa biji kentang. Kentang-kentang
tersebut akan di beri nama berdasarkan nama orang-orang yang dibenci,
jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa...bergantung jumlah
orang-orang yang dibenci.

Pada hari yang tersebut masing-masing murid membawa kentang dalam beg
plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Sepertimana
perintah si guru mereka, tiap-tiap kentang di beri nama dengan nama-nama
orang yang dibenci. Seterusnya murid-murid dikehendaki membawa beg
plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke
toilet sekalipun, selama 1 minggu.

Hari berganti hari, kentang-kentang pun mula menjadi busuk, murid-murid
mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat dan
baunya juga tidak menyenangkan.

Setelah satu minggu murid-murid tersebut merasa lega karena penderitaan
mereka akan segera berakhir. Si Guru bertanya: " Bagaimana rasanya
membawa kentang2 tersebut selama 1 minggu ?"

Keluarlah keluhan dan rungutan dari murid-murid tersebut, secara umumnya
semua tidak senang dan selesa ketika membawa kentang-kentang busuk
tersebut terutamanya ke mana sahaja mereka pergi. Si Guru pun
menjelaskan apa erti dari " permainan " yang mereka jalankan. Si Guru
berkata : " Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila
kita tidak dapat memaafkan orang lain. Busuk dan tidak menyenangkan
kerana membawa kentang busuk tersebut kemana saja kita pergi. Itu baru
hanya satu minggu. Bagaimana jika kita membawa (kentang2 busuk)
kebencian itu seumur hidup ? Alangkah tidak menyenangkan dan tersiksanya
..."

No comments:

Post a Comment

Thursday, October 7

Adakah kita seorang pemaaf?

Salam...

(semuga kita menjadi orang yang pemaaf.....)

Seorang Guru taman kanak-kanak telah mengadakan satu "permainan". Si
Guru telah menyuruh tiap-tiap anak muridnya membawa satu beg plastik
transparen bersama dengan beberapa biji kentang. Kentang-kentang
tersebut akan di beri nama berdasarkan nama orang-orang yang dibenci,
jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa...bergantung jumlah
orang-orang yang dibenci.

Pada hari yang tersebut masing-masing murid membawa kentang dalam beg
plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Sepertimana
perintah si guru mereka, tiap-tiap kentang di beri nama dengan nama-nama
orang yang dibenci. Seterusnya murid-murid dikehendaki membawa beg
plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke
toilet sekalipun, selama 1 minggu.

Hari berganti hari, kentang-kentang pun mula menjadi busuk, murid-murid
mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat dan
baunya juga tidak menyenangkan.

Setelah satu minggu murid-murid tersebut merasa lega karena penderitaan
mereka akan segera berakhir. Si Guru bertanya: " Bagaimana rasanya
membawa kentang2 tersebut selama 1 minggu ?"

Keluarlah keluhan dan rungutan dari murid-murid tersebut, secara umumnya
semua tidak senang dan selesa ketika membawa kentang-kentang busuk
tersebut terutamanya ke mana sahaja mereka pergi. Si Guru pun
menjelaskan apa erti dari " permainan " yang mereka jalankan. Si Guru
berkata : " Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila
kita tidak dapat memaafkan orang lain. Busuk dan tidak menyenangkan
kerana membawa kentang busuk tersebut kemana saja kita pergi. Itu baru
hanya satu minggu. Bagaimana jika kita membawa (kentang2 busuk)
kebencian itu seumur hidup ? Alangkah tidak menyenangkan dan tersiksanya
..."

No comments:

Post a Comment